Biografi singkat imam Abu Hanifah, pendiri madzhab Hanafiyah yang banyak tersebar di Turki, Iraq, Pakistan, India, dan sekitarnya.
Beliau adalah Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit bin Zutha bin Maah At-Taimi dengan wala’ Al-Kufi, imam faqih bagi umat Islam, salah satu dari sekian banyak imam besar dalam agama Islam, salah satu pemuka bagi umat ini. [1]Siyar A’laami An’Nubalaa’, 6/390-402
Imam Abu Hanifah rahimahullah dilahirkan pada tahun 80 H di Kufah pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, beliau sezaman dengan beberapa sahabat junior seperti Anas bin Malik, Abdullah bin Abi Aufa, Sahl bin Sa’d As-Sa’idi dan Abu Ath-Thufail Amir bin Watsilah radliyallahu ‘anhum, akan tetapi Abu Hanifah tidak berjumpa dengan seorang pun dari mereka menurut pendapat yang shahih.
Abu Hanifah besar di Kufah, selama masa tumbuh kembangnya tidak tampak kecenderungannya akan ilmu, juga tidak tampak bahwa dirinya ingin menuntut ilmu, masa pertumbuhannya disibukkan dengan perdagangan dan berjual beli. Beliau adalah seorang tukang pakaian dan menjualnya hingga pada akhirnya beliau berjumpa dengan Imam Asy-Sya’bi rahimahullah di mana Imam Asy-Sya’bi melihat kecerdasan dan ketajaman berpikirnya lalu Imam Asy-Sya’bi menyarankan agar Abu Hanifah menuntut ilmu, mengikuti majelis ulama. Saran dari imam Asy-Sya’bi mengena di hati Abu Hanifah yang pada akhirnya membuatnya ingin menuntut ilmu dan bermulazamah dengan gurunya Hammad bin Abi Sulaiman rahimahullah.
Zaman Abu Hanifah sarat dengan ulama-ulama terkemuka dari golongan tabi’in dan lainnya, beliau belajar banyak dari mereka, di antara guru-guru Abu Hanifah yang paling terkenal adalah:
Dari sekian banyak murid Abu Hanifah yang paling terkenal adalah:
Sekalipun Abu Hanifah adalah seorang imam besar yang memiliki ilmu begitu luas serta memiliki keistimewaan di bidang fiqh, akan tetapi Abu Hanifah bukanlah orang yang begitu perhatian untuk menyusun dan menulis kitab, hal itu disebabkan beliau sangat sibuk di bidang fatwa, serta sangat sibuk mengajar. Namun demikian beliau memiliki karya-karya kecil seperti:
Sudah sunnatullah bahwa Allah menguji para waliNya dari golongan nabi dan orang-orang shalih untuk mengangkat derajat mereka serta menambah pundi-pundi kebaikan mereka, dan imam Abu Hanifah tidak luput dari itu, imam Abu Hanifah mendapat ujian saat dipaksa untuk menjadi qadli sedang beliau enggan melakukannya karena wara’nya serta ingin mencari keselamatan dalam beragama, Ibnu Al-Mubarak pun sampai berkata: “Aku tidak melihat seorang pun yang lebih wara’ dari Abu Hanifah, beliau telah teruji dengan cambuk dan harta.”[4]Tarikh Baghdad, 15/491
Ujian ini beliau rasakan sebanyak dua kali, yang pertama pada masa Dinasti Umawiyah dan yang kedua pada Dinasti Abbasiyah.
Adapun ujian yang menimpanya pada masa Dinasti Umawiyah itu terjadi pada masa pemerintahan Marwan bin Muhammad, khalifah terakhir dari Bani Umayyah, pada saat itu Yazid bin Amr bin Hubairah Al-Fazari meminta Abu Hanifah untuk menjadi qadli di Kufah, namun Abu Hanifah menolak dan beliau pun dicambuk sebanyak 110 kali, setiap hari 10 cambukan karena penolakannya untuk menjadi qadli.
Adapun ujian yang menimpa Abu Hanifah bada masa Dinasti Abbasiyah itu terjadi pada masa pemerintahan Abu Ja’far Al-Manshur di mana dia meminta Abu Hanifah untuk menjadi qadli namun beliau menolak seperti sebelum-sebelumnya, Al-Manshur bersumpah bahwa Abu Hanifah pasti akan mau dan Abu Hanifah pun bersumpah bahwa dirinya pasti menolak. Kemudian seseorang berkata kepadanya: “Tidakkah engkau melihat amirul mukminin bersumpah?” Lalu Abu Hanifah berkata: “Amirul mukminin lebih sanggup untuk membayar kaffarah sumpah-sumpahnya.” Abu Hanifah tetap menolak untuk menjadi qadli hingga pada akhirnya Al-Manshur memerintahkan agar Abu Hanifah dipenjara.[5]Manaqib Abi Hanifah, 26
Abu Hanifah wafat di dalam penjara di Baghdad pada tahun 150 H, kala itu beliau berusia 70 tahun. Beliau dishalatkan dalam 6 gelombang saking banyak dan sesaknya orang-orang, beliau dimakamkan di pemakaman Al-Khaizuran di Baghdad.[6] Mudzakkirah Tarikh Al-Fiqh, Umar bin Abdul Aziz Al-Ghudayyan, (Hal 68-70)
Demikan biografi singkat imam Abu Hanifah, semoga bermanfaat untuk kita semua.[7]Baca juga di sini